PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN PROGRAM
PEMBUATAN INSTALASI
BIOGAS DARI KOTORAN TERNAK
DIAJUKAN
OLFH
KELOMPOK PETERNAK “NUNGGAL
ROSO"
NO.REGISTER : II / BR / I / 2009
ALAMAT : SAMBIROTO, BANYUROTO, NANGGULAN, KULON PROGO, DIY
TELP. 085228 946581
TAHUN 2013
PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN PROGRAM PEMBUATAN INSTALASI
BIOGAS DARI KOTORAN TERNAK
KELOMPOK TERNAK SAPI "NUNGGAL
ROSO"
NO.REGISTER : II / BR / I /2009
Alamat: Sambiroto,
Banyuroto, Nanggulan, Kulon Progo, DIY
No : 02 /NR / III / 2013
Hal : Permohonan Bantuan Pembuatan Biogas
Larnp : 1 bendel
Kepada
Yth. Kepala Dinas Kelautan
Perikanan dan
Peternakan Kabupaten Kulon Progo
Dengan hormat
Bersama ini kami kelompok peternak sapi "Nunggal Roso"
yang beralamat di Sambiroto, Banyuroto,
Nanggulan, Kulon Progo ikut mendukung dan berpartisipasi pada program pembuatan
biogas. Namun dengan keterbatasan yang kami miliki oleh kelompok kami, maka sehubungan
dengan hal tersebut kami mengajukan permohonan bantuan untuk pembuatan 1
unit biogas.
Sebagai bahan petimbangan bersama ini kami lampirkan ;
1.
Proposal
2.
Susunan
pengurus dan anggota kelompok ternak
3.
Rencana
anggaran biaya
Demikian permohonan kami atas perhatian dan dikabulkannya
permohonan ini kami ucapkan terima
kasih.
Kepala Desa
Banyuroto
SUROSO
|
Sambiroto, 28
Maret 2013
Ketua
NGADISO
|
|
Mengetahui
Camat Nanggulan
...................................
|
Koordinator BPP
HARTONO, A.Md.
NIP. 19580726 1980011001
|
P3D Peternakan Nanggulan
SUBRIYANTO
|
KELOMPOK TERNAK SAPI
"NUNGGAL ROSO"
ALAMAT :
SAMBIROTO, BANYUROTO, NANGGULAN, KULON PROGO, DIY
NO.REGISTER : II / BR / I / 2009
BAB I
PENDAHULUAN
I.I LATAR BELAKANG
Kotoran
ternak mempunyai sifat kotor dan bau tidak sedap, sumber penyakit serta penyebab
pencemaran lingkungan sehingga merupakan salah satu sumber masalah di masyarakat.
Kotoran ternak yang tidak dikelola dengan baik dapat mengganggu lingkungan
kesehatan masyarakat, mengganggu kenyamanan lingkungan hidup masyarakat.
Tumpukan kotoran ternak yang berceceran pada musim penghujan dapat mencemari
air. Untuk itu masalah ini harus dicari solusinya/pemecahan masalah untuk mengurangi
resiko pencemaran lingkungan. :
Pemecahan masalah tersebut salah
satunya dengan memanfaatkan kotoran
ternak untuk keperluan
lain yang lebih bermanfaat yaitu pembuatan instalasi biogas. Dengan cara
ini ada dua keuntungan yang didapat yaitu mengurangr resiko pencemaran lingkungan
hidup dan mendapatkan bahan bakar untuk mencukupi kebutuhan hidup. Pembuatan
instalasi biogas merupakan salah satu pilihan tepat untuk memecahkan masalah
kotoran ternak yang merupakan salah satunya penyebab pencemaran lingkungan
yang sangat dimanfaatkan menjadi sumber energi oleh masyarakat.
1.2 KONDISI KELOMPOK
1. Nama Kelompok : Kelompok
Ternak "Nunggal Roso"
2. Jumlah Anggota : 20 orang
3. Alamat Kelompok : Sambiroto,
Banyuroto, Nanggulan, Kulon Progo
4. Tanggal Pengukuhan : 1
Januari 2009
5. Nama Ketua Kelompok : Ngadiso
6. Nama Pelaksana Kegiatan : Sudaryono
7. Status Dalam Kelompok : Seksi
Pemasaran
8. Usaha Kelompok : lndukan
Sapi
9.
Usaha
Lain : Peternak
Puyuh, Pertanian Tanaman Pangan
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan pendirian
kelompok ternak antara lain ;
a.
Meningkatkan
jiwa wirausaha bidang peternakan/profesionalisme
b.
Menumbuhkembangkan
/ menjalin kerja sama bisnis ternak
c.
Menerapkan
teknologi spesifik lokasi
d.
Menjalin
kerja sama antara peternak dengan pemerintah serta dunia usaha
e.
Untuk
meningkatkan pendapatan sekaligus meningkatkan kesejahteraan
1.4 POTENSI SUMBER DAYA YANG DIMILIKI KELOMPOK
Kelompok peternak Nunggal Roso telah
berusaha mengembangkan seluruh potensi yang
ada, baik potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia sehingga diharapkan
mampu meningkatkan ekonomi anggota dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Secara geografis kelompok peternak
Nunggal Roso memiliki wilayah yang potensial untuk
lahan pertanian karena merupakan daerah yang cukup air melalui irigasi yang stabil,
dan jenis tanah yang cukup subur. Kelompok ternak memiliki lahan HMT di lahan masing-masing
anggota.
Kelompok peternak Nunggal Roso
membudidayakan ternak sapi potong untuk pembibitan,
hal demikian merupakan langkah tepat untuk meningkatkan perekonomian dalam
usaha agribisnis. Pemanfaatan kotoran ternak untuk pupuk pertanian dapat menekan
biaya serta mengoptimalkan penggunaan pupuk organik. Di samping
itu penggunaan kotoran sapi untuk biogas memiliki nilai ekonomi yang
cukup tinggi karena dapat
mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan bahan
bakar minyak (BBM) bahan bakar gas
(LPG) atau kayu bakar serta dapan dimanfaatkan untuk penerangan pengganti
listrik.
BAB II
RENCANA KEGIATAN
2.1 TUJUAN
Pemanfaatan
potensi sumber daya alam agar dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk
kesejahteraan masyarakat.
2.2 SASARAN
Pembuatan
instalasi pengelolaan biogas dari kotoran ternak sapi pada kelompok peternak
sapi Nunggal Roso Sambiroto, Banyuroto, Nanggulan, Kulon Progo
2.3 RENCANA KEGIATAN
Persiapan
1.
Survey
lokasi yang akan dibuat biogas
2.
Perencanaan
konstruksi dan bahan yang diperlukan
3. Menghitung besar anggaran yang diperlukan untuk membeli alat bangunan
Pelaksanaan Kegiatan
1.
Pengukuran
lokasi
2.
Penggalian
tanah sesuai rencana
3.
Pemasangan
batu bata dan beton
4.
Pemasangan
Pipa
instalasi gas
Uji Coba
1.
Memasukkan
kotoran sapi ke tempat penampungan
2.
Menunggu
masa pembentukan
gas
3.
Percobaan
pemanfaatan biogas untuk memasak dan penerangan dan
bahan
BAB III
PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat, kemudian
besar harapan kami atas terkabulnya permohonan ini, sebelum dan sesudahnya
diucapkan terima kasih.
Sambiroto, 28 Maret 2013
Ketua
NGADISO
KELOMPOK TERNAK
SAPI "NUNGGAL ROSO"
NO.REGISTER : II / BR / I / 2009
ALAMAT :
SAMBIROTO, BANYUROTO, NANGGULAN, KULON PROGO, DIY
DAFTAR SUSUNAN PENGURUS DAN ANGGOTA
KELOMPOK TERNAK “NUNGGAL ROSO”
1.
PELINDUNG
: SUROSO
(Kepala Desa Banyuroto)
2.
PENASEHAT
:
PARNO (Kadus
Sambiroto)
3.
KETUA : 1.
NGADISO
2. SUHIRNO
4. SEKRETARIS : 1.
SUHARYONO
2. SUKIDAL
5.
BENDAHARA : 1.
SUMARJO
2. RIYANTO
6.
SEKSI
PEMASARAN : 1. SUDARYONO
2. PAIMIN
7.
SEKSI
HUMAS : 1.
MARJO YUWONO
2. BUDI SUMARNO
8.
ANGGOTA : 1.
SUTONO
2. PURWANTO
3. NARIMO
4. WAGIMIN
5. SARJITO
6. SUDARTO
7. SUTARJO
8. HARTO MULYONO
9. BUDIHARJO
Lampiran
Rinci Biaya Pembuatan Biogas Ukuran 9 M3
No
|
Uraian
|
Satuan
|
Volume
|
Harga satuan (Rp)
|
Jumlah (Rp)
|
A.
|
Biodegester
1. Pasir
2. Senen
3. Batu putih
4. Batu merah
5. Besi 8 mm
6. Besi 6 mm
7. Pipa PVC ½ inc
8. Pipa PVC 8 inc
9. Pipa galvanis%inc
10. Ecosal
1L. Bendrat
12. Stop kran
13. Perlengkapan instalasi
|
Rit
Zak
Rit
Biji
Batang
Batang
Batang
Batang
Batang
Kg
Kg
Biji
Paket
|
3
50
1
3.500
6
4
20
1
1
4
1
2
2
|
400.000
51.000
400.000
450
52.000
34.000
15.000
800.000
120.000
40.000
16.000
100.000
200.000
|
1.200.000
2.550.000
400.000
1.575.000
312.000
136.000
300.000
800.000
120.000
160.000
16.000
200.000
400.000
|
Jumlah A
|
8.169.000
|
||||
B.
|
Bak pengolah/ penampungan
pupuk organik
1. Pasir
2. Batu putih
3. Semen
4. Bata merah
|
M3
M3
Zak
biji
|
8
8
26
1320
|
75.000
75.000
51.000
450
|
600.000
600.000
1.326.000
594.000
|
Jumlah B
|
3.120.000
|
||||
C.
|
Tukang kusus 3 orang
|
Hari
Hari
|
17
17
|
40.000
30.000
|
2.040.000
1.530.000
|
Jumlah C
|
2.834.000
|
||||
D
|
Pengadaan sapi
|
Ekor
|
1
|
6.200.000
|
6.200.000
|
Jumlah D
|
6.200.000
|
||||
TOTAL BIAYA (A+B+C+D)
|
20.043.000
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar