Rabu, 31 Oktober 2018

Contoh Proposal Batu Bata Merah


ANALISIS USAHA
PEMBUATAN BATU BATA MERAH









DIAJUKAN OLEH :
PAGUYUBAN PELAKU USAHA KECIL
“SUBUR MANUNGGAL”
ALAMAT : TANJUNGHARJO, NO.31, NANGGULAN, KULON PROGO
TAHUN 2013
                                                                            





                                
PAGUYUBAN PELAKU USAHA KECIL
SUBUR MANUNGGAL
Alamat : Tanjungharjo No. 31 Nanggulan, Kulon Progo
Telp. 087738988513 / 081328734059
 

Lamp   :  1 bendel
Hal      :  Analisis Usaha

Kepada Yth.
Bupati Kulon Progo
di Wates

Dengan hormat,
Menindaklanjuti proposal yang telah kami ajukan sebelumnya, dengan ini kami Paguyuban Pelaku Usaha Kecil “Subur Manunggal” mengajukan Analisis Usaha pengoptimalan produksi batu bata merah dan genteng yang ada di wilayah Kecamatan Nanggulan dengan merubah alat produksi manual menjadi alat produksi menggunakan mesin berteknologi sehingga hasil yang diharapkan bisa mencapai produk yang  berkwantitas dan berkawalitas guna mencukupi kebutuhan pembangunan di wilayah Kabupaten Kulon Progo.
            Demikian analisis usaha ini kami sampaikan, atas perhatian dan terkabulnya permohonan kami ucapkan terima kasih.
Nanggulan, 8 April 2013

Ketua



Hertogen

PPUK “Subur Manunggal”
Seksi Pengembangan Usaha





Bambang Pranoto, SE


Camat Nanggulan



...............................
Mengetahui

Penasehat PPUK “Subur Manunggal”




Tukimin, HS

Tembusan :
1.      DEPERINDAG dan ESDM
2.      BAPPEDA
3.      Arsip





PAGUYUBAN PELAKU USAHA KECIL
SUBUR MANUNGGAL
Alamat : Tanjungharjo No. 31 Nanggulan, Kulon Progo
Telp. 087738988513 / 081328734059
 


A.    LATAR BELAKANG
Pembangunan yang berkelanjutan banyak memberikan peluang bagi banyak orang. Apalagi ditunjang pendapatan yang semakin meningkat sehingga memberikan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan utama, seperti properti. Dari hal inilah sebuah peluang muncul dalam pengadaan material utama pendukung dalam pembangunan properti yaitu batu bata. Meskipun dewasa ini sudah ditemukan inovasi bahan pengganti batu bata dalam membuat dinding bangunan, tetapi sebagian besar masyarakat masih menggunakan batu bata.

B.     MANFAAT
Hasil dari usaha produksi batu bata ini adalah batu bata merah sebagai bahan untuk pembuatan dinding bangunan, yang tingkat kekuatan dan kesejukannya dalam pembuatan rumah sangat tinggi jika dibandingkan dengan bahan yang menggunakan batu bata pres.

C.     PERSYARATAN LOKASI
Mengenai lokasi usaha yang perlu diperhatikan adalah mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau dari lokasi pemasaran dan lolasi luas sehingga memungkinkan pembuatan tempat untuk Pencetakan, Penjemuran, Pembakaran dan Penampungan Bata Batu Merah yang siap dipasarkan.
1.      Penyiapan Sarana dan Peralatan.
a.       Pemilihan Lahan
Carilah lahan tanah merah yang berbentuk perbukitan/membukit, dan tekstur tanah merahnya sangat liat, jangan yang terlalu banyak mengandung pasir, tanah yang bertektur tersebut akan mengurangi kekuatan dari batu bata. Juga dekat dengan sumber air, sebagai bahan campuran tanah merah.
b.      Pembuatan Bangunan / Pabrik.
Ukuran luas bangunan ± 30 M2
Pabrik terdiri dan 4 Bagian, yaitu :
1)      Ternpat Pengadukan dan Pencetakan
2)      Tempat Penjemuran
3)      Tempat Pembakaran
4)      Tempat Pengumpulan Batu Bata siap dipasarkan.
c.       Peralatan
1)      Mesin Pencetak Bata berfungsi sebagai pengaduk tanah merah agar menjadi liat sampai dengan tercetaknya bata
2)      Mesin Domping, Mesin Domping berfungsi sebagai penggerak mesin pencetak bata
3)      Gerobak Kayu
4)      Gerobak Arco
5)      Cangkul
6)      Sekop
d.      Bahan Bakar
1)      So1ar
2)      Kayu Ulin
e.       Bahan Campuran
1)      Air
2)      Minyak Sawit

2.      Proses Pencetakan
Tahapan Pencetakan :
-          Tanah merah yang telah terkumpul disiram dengan air sekupnya.
-          Masukan tanah merah tersebut dengan menggunakan sekop ke dalam mesin pancetak bata.
-          Berikan minyak sawit di tempat keluarnya cetakan bata pada mesin agar bata dapat tercetak rapi, apabila cetakan bata yang keluar dari mesin cetak belum padat atau pecah, pekerjaan bisa diulanggi, dengan memasukan kembali tanah merah (bata) ke dalam mesin pencetak sampai cetakan bata yang keluar betul-betul padat dan rapi.
-          Potong cetakan bata yang memanjang dengan alat potong yang telah tersedia. Dalam satu kali pemotongan menghasilkan 3 biji bata.
-          Angkat dan letakan atau susun hasil cetakan yang sudah terpotong rapi ketempatnya. Dengan mesin pencetak bata dan 3 orang karyawan dalam 1 hari dapat mencetak 5000 biji bata. Bahan bakar yang digunakan adalah solar. Solar yang diperlukan dalam setiap produksi 1000 biji bata sebanyak 1 liter
3.      Proses Penjemuran.
Penjemuran dilakukan sampai baru bata mengering. Penjemuran ini membutuhkan waktu 5 hari non stop, dengan catatan cuaca cerah.
4.      Proses Pembakaran
-          Proses pembakaran dilakukan selama 48 Jam (2 hari) non stop. Setiap satu kali pembakaran terdapat 70.000 biji bata. Bahan bakar yang digunakan adalah potongan kayu ulin, agar bahan bakar tahan lama. Potongan Kayu ulin yang digunakan sebanyak 2,5 ret dump trek.
-          Jika kondisi cuaca cerah (musim kemarau), pembakaran dapat dilakukan setiap 20 hari. Apabila kondisi cuaca di musim penghujan, maka pembakaran hanya dapat dilakukan 1 kali dalam 1 bulan.
5.      Batu Bata Merah siap Dipasarkan.
Hasil dalam 1 kali pembakaran atau 70.000 biji biasanya di beli oleh 2 konsumen ( 2 buah rumah). Ruang lingkup pemasaran adalah wilayah Kulon Progo. Ukuran untuk batu bata merah Panjang 19 cm x Lebar 9 cm x Tebal 5cm.


D.    ANALISIS EKONOMI PEMBUATAN BATU BATA MERAH
Lahan yang digunakan utuk usaha pembuatan bata merah ini bersifat pinjam pakai, sehingga pada setiap hasil dari 1 kali pembakaran si pemilik tanah mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 1.000.000,-.


E.     BIAYA PARSIAPAN FASILITAS
1.      Mesin Pencetak Bata Rp. 40.000.000,-
2.      Mesin Domping Rp. 5.000.000.-
3.      Pembuatan Bangunan Pabrik dan Perlengkapan Lainya Rp. 15.000.000,-
Seperti :
a.       Mesin Air
b.      Drum Air
c.       Gerobak Arco
d.      Gerobak Kayu
e.       Cangkul
f.       Skop
g.      Dan lain-lain .                          +     Jumlah        Rp.60.000.000,-
4.      Biaya Operasional
a.       Sewa Lahan (pinjam pakai)                                         Rp 1.000.000,-
b.      Upah Karyawan 70.000 biji @ Rp. 140,-                   Rp 9.800 000,-
c.       Bahan Bakar Solar 70 Liter @ Rp. 6.500,-                 Rp    455.000.-
d.      Potongan Kayu Ulin 2,5 Ret @Rp. 550.000,-            Rp. 1.625.000,-   +
Jumlah                                                                         Rp.12.880.000,-

5.      Hasil Pemasaran
Harga Jual Bata 70.000 biji @ Rp. 450,-                          Rp 31.500.000,-


1)      Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Pertarna .
Biaya Fasilitas    + Biaya Operasional
Rp. 60.000.000,- + Rp. 12.880.000,         : Rp. 72.880.000,-.
Hasil Penjualan                             : Rp. 31.500.000-
Selisih                                            : Rp. 41.380.000,-

2)      Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Kedua
Biaya Operasional -                       : Rp. 12.880.000,-
Biaya Sewa Lahan                        : Rp.   1.000.800,-
Hasil Penjualan                             : Rp. 31.500.000,-
Selisih                                            : Rp. 17.620.000,-

3)      Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Ketiga
Biaya Oprasional                           : Rp. 12.880.000.-
Biaya Sewa Lahan                        : Rp.   1.000.000,-
Hasil Penjualan                             : Rp. 31.500.000,-
Selisih                                            : Rp. 17.620.000,-

4)      Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Keempat
Biaya Oprasional                           : Rp. 12.880.000.-
Biaya Sewa Lahan                                    : Rp.   1.000.000,-
Hasil Penjualan                             : Rp. 31.500.000,-
Selisih                                            : Rp. 17.620.000,-

ü  Hasil Penjualan Pertama               : Rp 41.380.000,-
ü  Hasil Penjualan Kedua                  : Rp l7.620.000,-
Selisih                                                                                : Rp 23.760.000-
ü  Hasil Penjualan Ketiga                  : Rp 17.620.000,-
Selisih                                                                                : Rp  6.140.000,-
ü  Hasil Penjualan Keempat              : Rp.17.620.000,-
KEUNTUNGAN                                                                         : Rp 11.480.000,-

Jadi pada usaha pembuatan batu bata, modal awal akan kembali setelah penjualan hasil
pembakaran yang ke 4, dengan keuntungan sebesar Rp. 11.480.000,-





ANALISA USAHA

#  Informasi dari Bp. Harjo
Penghitungan Batu Bata Merah Secara Manual
-          Tanah 1 colt                                        : Rp   50.000,-
-          Tanah walet (di Grubuk)                     : Rp   50.000,-   +
Jumlah                                                 : Rp 100.000,-
            Batu bata yang dihasilkan  sekitar 500 biji   dengan harga
            Ongkos pembuatan1.000 bata, harga  :  Rp 100.000 
            Harga mentah/seribu                           :  Rp 240.000,  di tempat
            Harga jadi                                           :  Rp  550.000 / seribu bata

Proses pembakaran pakai merang lebih irit, tapi pembeli kurang suka, dikarenakan hasilnya kurang bagus.
-          Pakai merang                                       Rp 250.000  untuk  4.000 bata
-          Pakai kayu  ongkos bakar                   Rp 150.000  à  7.000 bata

·         Untuk bata  4.000   à  8  colt      à        Rp 800.000
Ongkos pembuatan  4 x 100.000  à        Rp 400.000
                  Merang                        à        Rp 250.000
                  Ongkos bakar              à        Rp 200.000   +
                                                                  Rp 1.650.000              ongkos bakar
·         Harga jual
4.000 x 550                                               :  Rp 2.100.000           à   harga jual
                                                                     Rp 1.650.000  -
                                                                                       Rp    450.000           à keuntungan           
·         Keuntungan per bata         à   harga  150 rupiah
Keuntungan 70.000 bata x 150     :  Rp 10.500.000,-
            Untuk penjemuran tidak harus di tempat panas





F.      PENUTUP
Demikian analisa usaha PPUK “Subur Manunggal” dari Kecamatan Nanggulan. Kami berharap dan memohon agar penyampaian analisis usaha ini sebagai tindak lanjut dari proposal kami sebelumnya dapat segera direalisasi.


           Nanggulan, 8 April 2013

Ketua




Hertogen

PPUK “Subur Manunggal”
Seksi Pengembangan Usaha




Bambang Pranoto, SE


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pisang goreng vanili harum dan krispi

Pisang goreng vanili yang harum dan krispi siapa yang tidak suka dengan olahan pisang? sepertinya semuanya bakal suka resep pisang goreng...