PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
SMA N 1
GIRIMULYO KELAS X
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Institut Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Persatuan Guru Repubik
Indonesia Wates Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh :
PURWANTO
NIM :
14012090
Program Studi : Bimbingan dan Konseling
Jurusan :
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Fakultas :
Ilmu Pendidikan
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN
GURU REPUBLIK INDONESIA WATES YOGYAKARTA 2017
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1
B.
Identifikasi Masalah................................................................................................ 2
C.
Batasan Masalah...................................................................................................... 2
D.
Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
E.
Tujuan Penelitian..................................................................................................... 3
F.
Manfaat Penelitian................................................................................................... 3
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A.
Perhatian Orang Tua................................................................................................ 4
B.
Belajar dan Prestasi Belajar..................................................................................... 9
C.
Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar
Siswa............................. 11
D.
Paradigm Penelitian dan Hipotesis.......................................................................... 12
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Pendekatan Penelitian............................................................................................. 14
B.
Tempat dan Waktu Penelitian................................................................................. 14
C.
Variabel Penelitian................................................................................................... 14
D.
Penentuan Populasi dan Sampel.............................................................................. 15
E.
Metode Pengumpulan Data..................................................................................... 15
F.
Instrumen Penelitian................................................................................................ 15
G.
Teknik Analilis Data................................................................................................ 16
DAFTAR KEPUSTAKAAN............................................................................................. 18
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Sang Maha Pencipta dan Pengatur Alam Semesta,
berkat Ridho Nya, penulis akhirnya mampu menyelesaikan tugas proposal yang
berjudul "Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA
N 1 Girimulyo Kelas X".
Dalam menyusun proposal ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
penulis alami, namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang
terdekat, sehingga penulis mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu penulis pada
kesempatan ini mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :
- Ibu dan Ayah, atas semua doa dan bantuan finansial untuk menyelesaikan makalah ini.
- Teman-teman Mahasiswa yang telah memberikan semangat dan motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
- Spesial untuk Hani Handayani, karena telah dengan setia memberikan semangat dan cintanya yang tulus yang mendorong penulis menjadi orang yang lebih baik.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam proposal ini. Oleh
karena itu segala kritikan dan saran yang membangun akan penulis terima dengan
baik.
Semoga makalah " Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA N 1 Girimulyo Kelas X " ini bermanfaat bagi kita semua.
Semoga makalah " Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA N 1 Girimulyo Kelas X " ini bermanfaat bagi kita semua.
Wates, 01 Juli 2017
Purwanto
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk melakukan bimbingan terhadap
peserta didik oleh pendidik untuk menuju kedewasaan peserta didik. Pendidikan
juga dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya guna mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya. Salah satu tujuan itu antara lain memberi bekal
kecerdasan kepada anak untuk digunakan kelak dalam menjalani hidupnya setelah
dewasa.
Di satu pihak pendidikan mempersiapkan peserta didik untuk menjadi manusia
dengan perilaku yang sesuai dengan nilai, norma dan peraturan yang berlaku di
masyarakat. Peserta didik harus mematuhi falsafah hidup yang dianut oleh bangsa
dan negaranya.
Namun demikian tekanan utama tanggung jawab pendidikan adalah berada
dipundaknya para orang tua. Walaupun pada hakekatnya tanggung jawab pendidikan
itu terletak pada komponen-komponen keluarga, sekolah dan masyarakat, termasuk
negara, dalam satu sistem pendidikan nasional.
Dalam kenyataan nampak kepada kita, bahwa secara empiris tidak semua orang
tua, sebagai penanggung jawab utama, melakukan kewajibannya sesuai sebagaimana
mestinya.
Perhatian orang tua terhadap anak seharusnya dilakukan secara sengaja,
intensif dan terkonsentrasi dengan penuh rasa kasih sayang dalam pelaksanaannya
demi prestasi belajar anak dan perkembangan kepribadiannya.
Dalam kaitan ini maka nampak ada kesenjangan antara keharusan orangtua
melakukan kewajibannya dengan kenyataan di dalam praktek secara empiris. Hal
ini menjadi menarik perhatian penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut
apakah kendala yang dihadapi para orang tua dalam menghantarkan anaknya guna
mencapai prestasi belajarnya, baik di rumah maupun di sekolah. Apakah ada
pengaruh antara perhatian orangtua dengan prestasi belajar anak atau siswa.
Oleh karena itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut
dan hasil penelitian itu dituangkan dalam bentuk karya tulis dengan judul
”Pengaruh Perhatian Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA N 1 Girimulyo
kelas X”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah:
1.
Sejauhmanakah faktor-faktor perhatian orangtua mempengaruhi
prestasi belajar siswa?
2.
Diantara faktor –faktor pengaruh perhatian orang tua,
faktor apakah yang lebih mempengaruhi keberhasilan belajar anak?
3.
Apakah bentuk perhatian yang dilakukan orang tua dapat
mempengaruhi belajar anak?
4.
Apakah orang tua sudah mengetahui hubungan perhatian
orang tua dengan prestasi belajar siswa?
C. Batasan Masalah
Berhubung luasnya cakupan pengaruh
yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, maka berbagai pengaruh tersebut
tidak memungkinkan untuk diteliti saat ini seluruhnya. Oleh karena itu, masalah
penelitian dibatasi pada pengaruh perhatian orangtua terhadap prestasi belajar
siswa, khususnya mengetahui:
1.
Faktor-faktor pengaruh perhatian orangtua terhadap
prestasi belajar siswa.
2.
Faktor apakah yang lebih mempengaruhi keberhasilan
belajar anak.
3.
Bentuk perhatian yang dilakukan orang tua dapat
mempengaruhi belajar anak.
4.
Hubungan perhatian orang tua dengan prestasi belajar
siswa.
Dalam latar belakang telah dijelaskan tentang pengaruh perhatian orangtua
terhadap prestasi belajar siswa. Dari masalah-masalah yang ada dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1.
Apa saja faktor pengaruh perhatian orang tua terhadap
prestasi belajar siswa ?
2.
Apa saja bentuk perhatian orang tua terhadap belajar
siswa?
3.
Bagaimanakah hubungan perhatian orang tua dengan
belajar siswa?
E. Tujuan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis mempunyai tujuan yang hendak
dicapai yaitu:
1. Mengetahui
faktor pengaruh perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa.
2. Mengetahui
macam-macam perhatian orangtua terhadap belajar anak.
3. Mengetahui
bentuk perhatian orang tua terhadap belajar anak
4. Mengetahui
hubungan perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa.
F. Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan
penelitian adalah sebagai berikut:
1.
Kegunaan
secara teoritis
a.
Bagi
penulis, dapat menambah pengetahuan tentang pengaruh perhatian belajar anak
oleh orangtua terhadap prestasi belajar.
b.
Bagi
pembaca, dapat menambah wawasan tentang pengaruh perhatian belajar anak oleh
orangtua terhadap prestasi belajar.
2.
Kegunaan
secara praktis
a.
Untuk
mendorong para orangtua agar selalu memperhatikan anak terutama dalam masalah
pengawasan, perhatian, pengontrolan, dan pendidik anak.
b.
Sebagai
pedoman bagi para orangtua agar selalu memperhatikan prestasi belajar anak.
c.
Sebagai
pedoman bagi para orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar anak.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A.
Perhatian Orang
Tua
Sumadi Suryabrata (2000) mengatakan
bahwa perhatian merupakan pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu
obyek, juga banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang
dilakukan. Suasana emosional di dalam rumah, sangat merangsang perkembangan
otak anak yang sedang tumbuh dan mengembangkan kemampuan mentalnya. Sebaliknya,
suasana tersebut bisa memperlambat perkembangan otak.
Kartini Kartono (1996) menyatakan bahwa
“perhatian itu merupakan reaksi umum dari organisme dan kesadaran, yang menyebabkan
bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi, dan pembatasan kesadaran terhadap
satu obyek”. Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
perhatian dapat diartikan sebagai menaruh hati kepada seluruh anggota keluarga
yang merupakan dasar pokok hubungan yang baik di antara anggota keluarga.
Menaruh hati pada kejadian dan peristiwa yang terjadi di dalam keluarga berarti
mengikuti dan memperhatikan perkembangan seluruh keluarga, lebih jauh lagi,
mengarahkan seluruh perhatian untuk mencari lebih mendalam sebab dan sumber
permasalahan yang terjadi di dalam keluarga juga terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi pada setiap anggota keluarga.
1. Faktor-faktor Pengaruh Perhatian Orang Tua
Ada banyak faktor yang mempengaruhi perhatian orang
tua, di antaranya adalah faktor kondisi individu yang bersangkutan, faktor
tersebut dapat sangat mempengaruhi perhatian. Adapun faktor-faktor tersebut
pada umumnya menurut Sayekti Pujo Suwarno (1994) adalah sebagai berikut: (a) Jasmani,
keadaan jasmani orang tua yang terganggu, misalnya: sakit, lemah, lapar.
(b) Rohani, keadaan rohani orang tua yang terganggu misalnya: terlalu
banyak berpikir, kecewa, bingung, cemas dan sebagainya. (c) Kesibukan orang
tua, kesibukan orang tua di luar rumah menyebabkan kurangnya perhatian
terhadap anak sehingga anak kurang mendapat kasih sayang, kurang pengawasan
dalam pergaulan. (d) Ekonomi, masalah ekonomi keluarga sangat penting,
keluarga dengan keadaan ekonomi yang cukup, sangat mempengaruhi orang tua dalam
menarik perhatian anaknya, misalnya: memberikan sarana dan prasarana
pendidikan, kebutuhan kesehatan, rekreasi dan sebagainya. Sebaliknya keluarga
dengan keadaan ekonomi yang lemah, akan kurang memberikan perhatian dalam hal
memberikan sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, rekreasi. (e) Keutuhan
keluarga, keluarga yang pecah atau berantakan akan mengakibatkan anak
mengalami kebingungan serta tekanan psikis. (f) Lingkungan pendidikan, keluarga
yang bertempat tinggal di lingkungan yang sebagian besar berlatarbelakang
pendidikan tinggi, akan mempengaruhi perhatian orang tua terhadap anaknya agar
kelak anak-anaknya dapat bersekolah sampai di perguruan tinggi, namun
sebaliknya keluarga yang berada di lingkungan yang tidak mengenal pendidikan
akan mempengaruhi orang tua untuk tidak menyekolahkan anaknya. (g) Kesadaran
orang tua, kesadaran orang tua akan sangatmempengaruhi perhatian terhadap
anaknya. Orang tua yang ekonominya mampu, sehat jasmani dan rohaninya, serta
keadaan keluarga yang tentram, tetapi karena tidak ada kesadaran dari orang tua
untuk memperhatikan anaknya, maka anak akan berkembang seadanya. Sebaliknya
walaupun ekonominya kurang dan sebagainya, namun memiliki kesadaran yang tinggi
dalam memperhatikan anaknya, maka anak akan terkontrol dan mudah diarahkan
apabila terjadi penyimpangan. (h) Lingkungan sosial, keluarga yang jauh
dari lingkungan pabrik industri akan berbeda perhatiannya terhadap anak
dibanding dengan keluarga yang dekat dengan lingkungan pabrik atau industri.
Perhatian orang tua terhadap anaknya yang jauh dari pabrik atau industri
biasanya kurang. Orang tua yang tinggal di kota cenderung lebih memperhatikan
perkembangan anak dibandingkan orang tua yang tinggal di pedesaan.
Dengan demikian, besar kecilnya perhatian orang tua
terhadap anaknya dipengaruhi hal-hal yang saling berkaitan dengan pribadi,
kesehatan jasmani dan rohani, kesibukan, faktor ekonomi, keutuhan keluarga,
lingkungan pendidikan, kesadaran orang tua dan lingkungan sosial.
2. Macam-macam Perhatian Orang Tua
Perhatian orang tua dapat digolongkan menjadi 3 (tiga)
bagian menurut Sumadi Suryabrata (2000), yaitu sebagai berikut:
a.
Atas dasar
intensitasnya yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas
atau pengalaman batin, dapat dibedakan menjadi perhatian intensif dan perhatian
tidak intensif.
b.
Atas dasar
timbulnya, perhatian dibedakan menjadi :
1)
Perhatian spontan
Merupakan
perhatian yang timbul begitu saja, seakan-akan tanpa usaha atau tanpa sengaja.
2)
Perhatian
sekehendak
Merupakan
perhatian yang timbul karena ada usaha disertai dengan kehendak yang kuat.
c.
Atas dasar
luasnya obyek yang dikenai perhatian, perhatian dibedakan menjadi:
1)
Perhatian
terpencar (deskriptif)
Adalah perhatian
yang pada satu saat dapat tertuju pada bermacam-macam obyek.
2)
Perhatian
terpusat (konsentratif).
Adalah perhatian
yang pada satu saat hanya dapat tertuju pada obyek yang sangat terbatas.
Ciri-ciri orang tua yang memberikan
perhatian kepada anak yaitu memberikan kasih sayang, baik berupa materi maupun
spiritual, memenuhi kebutuhan pendidikan yang meliputi sarana dan prasarana,
memenuhi kebutuhan kesehatan, baik berupa fisik maupun mental anak.
3. Bentuk
Perhatian Orang Tua terhadap Belajar Anak
Perhatian orang tua, terutama dalam
pendidikan anak sangatlah diperlukan. Terlebih lagi yang harus difokuskan
adalah perhatian orang tua terhadap aktivitas belajar yang dilakukan anak sehari-hari
dalam kapasitasnya sebagai pelajar dan penuntut ilmu, yang akan diproyeksikan
kelak sebagai pemimpin masa depan. Bentuk perhatian orang tua terhadap belajar
anak dapat berupa pemberian bimbingan dan nasihat, pengawasan terhadap belajar
anak, pemberian motivasi dan penghargaan serta pemenuhan kebutuhan belajar anak.
a)
Pemberian
bimbingan dan nasihat
1)
Pemberian
bimbingan Belajar
Menurut Oemar
Hamalik (2002) dengan mengutip pendapat Stikes & Dorcy, menyatakan bahwa
bimbingan adalah “suatu proses untuk menolong individu dan kelompok supaya
individu itu dapat menyesuaikan diri dan memecahkan masalah-masalahnya.” Di
dalam belajar anak membutuhkan bimbingan. Anak tidak mungkin tumbuh sendiri
dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Anak sangat
memerlukan bimbingan dari orang tua, terlebih lagi dalam masalah belajar.
Seorang anak mudah sekali putus asa karena ia masih labil, untuk itu orang tua
perlu memberikan bimbingan pada anak selama ia belajar. Dengan pemberian
bimbingan ini anak akan merasa semakin termotivasi, dan dapat menghindarkan
kesalahan dan memperbaikinya.
2)
Memberikan
nasihat
Bentuk lain dari perhatian orang tua adalah memberikan nasihat kepada anak.
Menasihati anak berarti memberi saran-saran untuk memecahkan suatu masalah,
berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan pikiran sehat. Nasihat dapat diberikan
orang tua pada saat anak belajar di rumah. Dengan demikian maka orang tua dapat
mengetahui kesulitan-kesulitan anaknya dalam belajar. Karena dengan mengenai
kesulitan-kesulitan tersebut dapat membantu usaha untuk mengatasi kesulitannya
dalam belajar, sehingga anak dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
b)
Pengawasan
Terhadap belajar
Orang tua terhadap anaknya biasanya lebih diutamakan dalam masalah belajar.
Dengan cara ini orang tua akan mengetahui kesulitan apa yang dialami anak,
kemunduran atau kemajuan belajar anak, apa saja yang dibutuhkan anak sehubungan
dengan aktifitas belajarnya, dan lain-lain. Dengan demikian orang tua dapat
membenahi segala sesuatunya hingga akhirnya anak dapat meraih hasil belajar
yang maksimal. Pengawasan atau kontrol yang dilakukan orang tua tidak hanya
ketika anak di rumah saja, akan tetapi hendaknya orang tua juga terhadap
kegiatan anak di sekolah. Pengetahuan orang tua tentang pengalaman anak di
sekolah sangat membantu orang tua untuk lebih dapat memotivasi belajar anak dan
membantu anak menghadapi masalah-masalah yang dihadapi anak di sekolah serta tugas-tugas
sekolah.
c)
Pemberian
motivasi dan penghargaan
Sebagai pendidik yang utama dan pertama bagi anak, orang tua hendaknya
mampu memberikan motivasi dan dorongan. Sebab tugas memotivasi belajar bukan
hanya tanggungjawab guru semata, tetapi orang tua juga berkewajiban memotivasi
anak untuk lebih giat belajar. Jika anak tersebut memiliki prestasi yang bagus
hendaknya orang tua menasihati kepada anaknya untuk meningkatkan aktivitas
belajarnya. Dan untuk mendorong semangat belajar anak hendaknya orang tua mampu
memberikan semacam hadiah untuk menambah minat belajar bagi anak itu sendiri.
Namun jika prestasi belajar anak itu jelek atau kurang maka tanggung jawab
orang tua tersebut adalah memberikan motivasi atau dorongan kepada anak untuk
lebih giat dalam belajar. Dorongan orang tua kepada anaknya yang berprestasi
jelek atau kurang itu sangat diperlukan karena dimungkinkan kurangnya dorongan
dari orang tua akan bertambah jelek pula prestasinya dan bahkan akan
menimbulkan keputusasaan. Tindakan ini perlu dilakukan oleh orang tua baik
kepada anak yang berprestasi baik ataupun kurang baik dari berbagai jenis
aktivitas, seperti mengarahkan cara belajar, mengatur waktu belajar dan
sebagainya, selama pengarahan dari orang tua itu tidak memberatkan anak.
d)
Pemenuhan kebutuhan
belajar
Kebutuhan belajar adalah segala alat dan sarana yang diperlukan untuk
menunjang kegiatan belajar anak. kebutuhan tersebut bisa berupa ruang belajar
anak, seragam sekolah, buku-buku, alat-alat belajar, dan lain-lain. Pemenuhan
kebutuhan belajar ini sangat penting bagi anak, karena akan dapat mempermudah
baginya untuk belajar dengan baik.
Dalam hal ini Bimo Walgito (1990)
menyatakan bahwa “semakin lengkap alat-alat pelajarannya, akan semakin dapat
orang belajar dengan sebaik-baiknya, sebaliknya kalau alat-alatnya tidak
lengkap, maka hal ini merupakan gangguan di dalam proses belajar, sehingga
hasilnya akan mengalami gangguan.” Tersedianya fasilitas dan kebutuhan belajar
yang memadai akan berdampak positif dalam aktivitas belajar anak. Anak-anak
yang tidak terpenuhi kebutuhan belajarnya sering kali tidak memiliki semangat
belajar. Lain halnya jika segala kebutuhan belajarnya tercukupi, maka anak
tersebut lebih bersemangat dan termotivasi dalam belajar. Hal itu dapat
diketahui bahwa dengan dicukupinya kebutuhan belajar, berarti anak merasa
diperhatikan oleh orang tuanya. Kebutuhan belajar, seperti buku termasuk unsur
yang sangat penting dalam upaya meningkatkan prestasi belajar. Dengan
dicukupinya buku yang merupakan salah satu sumber belajar, akan memperlancar
proses belajar mengajar di dalam kelas dan mempermudah dalam belajar di rumah.
Dan juga akan dapat meningkatkan semangat belajar bagi anak. Dengan demikian
sudah sepatutnya bagi para orang tua untuk memperhatikan dan berusaha memenuhi
kebutuhan belajar anak.
B.
Belajar dan
Prestasi Belajar
1.
Belajar
Menurut Morgan dalam Sagala (2003), belajar adalah
setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai
suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Menurut Gagne dalam Sagala (2003),
belajar adalah suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai
akibat dari pengalaman. Sedangkan Garret dalam Sagala (2003) berpendapat bahwa
belajar merupakan proses yang berlangsung dalam jangka waktu lama melalui
latihan maupun pengalaman yang membawa kepada perubahan diri dan cara bereaksi
terhadap perangsang tertentu. Kemudian Crow dalam Sagala (2003) mengemukakan
bahwa belajar adalah upaya untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan
dan sikap-sikap.
Dalam kaitan dengan hal tersebut, Slameto (2003) yakni
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Bertitik tolak dari berbagai pandangan sejumlah ahli
tersebut mengenai belajar, walaupun ada perbedaan pengertian, namun secara
eksplisit maupun implisit di antara mereka mempunyai kesamaan yaitu definisi
manapun, belajar itu selalu merujuk pada suatu proses perubahan perilaku atau
pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.
2.
Prestasi Belajar
Prestasi belajar juga merupakan suatu
hasil yang dapat dicapai setelah individu yang bersangkutan mengalami suatu
proses pembelajaran terhadap pengetahuan tertentu dan dinyatakan dengan nilai
serta dapat dilihat pada akhir setiap proses belajar. Prestasi belajar
berfungsi sebagai alat ukur dalam pencapaian tujuan suatu bidang studi. Berikut
ini adalah pendapat beberapa ahli tentang prestasi belajar :
Marsun dan Martaniah dalam Sia Tjundjing
(2000) berpendapat bahwa prestasi belajar merupakan hasil kegiatan belajar,
yaitu sejauh mana peserta didik menguasai bahan pelajaran yang diajarkan, yang
diikuti oleh munculnya perasaan puas bahwa ia telah melakukan sesuatu dengan
baik. Suwarno (1997) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah penilaian hasil
usaha suatu kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun
kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak didik
dalam periode tertentu.
3.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Menurut Djaali H (2007), faktor-faktor yang
mempengaruhi pretasi belajar yaitu :
a)
Faktor Dari Dalam Diri
1)
Kesehatan,
apabila kesehatan anak terganggu dengan sering sakit kepala, pilek, deman dan
lain-lain, maka hal ini dapat membuat anak tidak bergairah untuk mau belajar.
Secara psikologi, gangguan pikiran dan perasaan kecewa karena konflik juga
dapat mempengaruhi proses belajar.
2)
Intelegensi, faktor
intelegensi dan bakat besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar anak.
Menurut Gardner dalam teori Multiple Intellegence, intelegensi
memiliki tujuh dimensi yang semiotonom, yaitu linguistik, musik, matematik
logis, visual spesial, kinestetik fisik, sosial interpersonal dan
intrapersonal.
3)
Minat dan
motivasi, minat yang besar terhadap sesuatu terutama dalam belajar akan
mengakibatkan proses belajar lebih mudah dilakukan. Motivasi merupakan dorongan
agar anak mau melakukan sesuatu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri anak
ataupun dari luar lingkungan.
4)
Cara belajar,
perlu untuk diperhatikan bagaimana teknik belajar, bagaimana bentuk catatan
buku, pengaturan waktu belajar, tempat serta fasilitas belajar.
5)
Minat dan
motivasi, minat yang besar terhadap sesuatu terutama dalam belajar akan
mengakibatkan proses belajar lebih mudah dilakukan. Motivasi merupakan dorongan
agar anak mau melakukan sesuatu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri anak
ataupun dari luar lingkungan.
6)
Cara belajar, perlu
untuk diperhatikan bagaimana teknik belajar, bagaimana bentuk catatan buku,
pengaturan waktu belajar, tempat serta fasilitas belajar.
e)
Faktor Dari Lingkungan
1)
Keluarga, situasi
keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak. Pendidikan orangtua, status
ekonomi, rumah, hubungan dengan orangtua dan saudara, bimbingan orangtua,
dukungan orangtua, sangat mempengaruhi prestasi belajar anak.
2)
Sekolah, tempat,
gedung sekolah, kualitas guru, perangkat kelas, relasi teman sekolah, rasio
jumlah murid per kelas, juga mempengaruhi anak dalam proses belajar.
3)
Masyarakat, apabila
masyarakat sekitar adalah masyarakat yang berpendidikan dan moral yang baik,
terutama anak-anak mereka. Hal ini dapat sebagai pemicu anak untuk lebih giat
belajar.
4)
Lingkungan
sekitar, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan iklim
juga dapat mempengaruhi pencapaian tujuan belajar.
C. Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar
Siswa
Dari serangkaian
penelitian yang dilakukan oleh Tata Eliestiana Dyah Armunanto (2004)
menyimpulkan bahwa peranan orang tua dalam lingkungan keluarga yang terpenting
adalah memberikan pengalaman pertama pada masa anak-anak, sebab pengalaman
pertama merupakan faktor penting dalam perkembangan pribadi anak. Disimpulkan
pula bahwa siswa yang mendapat perhatian baik dari orang tuanya mendapat
prestasi belajar lebih baik dibanding siswa yang kurang mendapat perhatian dari
orang tua. Perhatian orang tua memiliki hubungan positif dengan prestasi
belajar anak di sekolah.
Menurut
hasil-hasil penelitian selama 30 tahun terakhir oleh National Parent Teacher
Asosiation, yang juga dikutip oleh Slameto (2003), menyimpulkan tentang manfaat
perhatian orang tua, terutama ayah, hubungannya dengan pendidikan anak, adalah:
“...makin baiknya tumbuh kembang anak secara fisik, sosio- emosional,
keterampilan kognitif, pengetahuan dan bagaimana anak belajar sehingga prestasi
belajarnya lebih tinggi sering mendapat nilai A (9-10), kehadiran sekolah lebih
tertib/disiplin serta aktif dalam ekstrakurikuler, menyelesaikan dengan tepat
dan benar PR, bersikap lebih positif terhadap sekolah, masuk ranking yang lebih
tinggi dan setamat SMTA memasuki Perguruan Tinggi favorit.
Perhatian orang tua
pada aktivitas belajar anak dengan segala yang berhubungan dengannya, dapat
memberikan motivasi berprestasi yang tinggi dan memunculkan simpati anak kepada
orang tua yang pada akhirnya dapat menumbuhkan kepercayaan pada diri anak.
Perhatian orang tua sesungguhnya merupakan investasi kepada anak dalam
meningkatkan aktivitas belajar, dan membantu memaksimalkan perkembangan
kepribadian serta prestasi belajar.
Senada dengan hal
tersebut, Pramuji Wibowo (2007) menyatakan sebagai berikut:
“Motivasi ekstrinsik yang paling utama
adalah dari orang tua atau keluarga. Hal ini dikarenakan semenjak kecil anak
bersosialisasi, menerima pendidikan (pendidikan informal) pertama kalinya
adalah di dalam keluarga, dan pendidikan yang diperoleh dalam keluarga ini
merupakan pendidikan yang terpenting atau utama terhadap perkembangan pribadi
anak. Belajar sebagai proses interaksi untuk mencapai tujuan akan lebih
efektif, bila ditunjang dengan motivasi yang tinggi, baik yang berupa intrinsik
maupun ekstrinsik, dan orang tua adalah hal yang signifikan dalam membangkitkan
motivasi seseorang”.
Perhatian yang cukup dan perlakukan orang tua yang
bijaksana terhadap anak, akan berdampak pada kemampuan pengembangan potensi
diri anak yang melahirkan motivasi belajar yang tinggi dan kemampuan
berkonsentrasi dalam aktivitas belajarnya yang akhirnya berpengaruh kepada
pencapaian prestasi yang maksimal.
Dari beberapa keterangan di atas, dapat disimpulkan
bahwa pengaruh perhatian orang tua sangat dominan terhadap keberhasilan belajar
anak. Dengan kata lain bahwa perhatian yang diberikan orang tua terhadap anak,
terutama dalam hal pendidikan dan belajarnya, memiliki hubungan dan pengaruh
positif terhadap prestasi belajar yang dicapai anak di sekolah. Dengan
demikian, rasa bangga akan melingkupi perasaan anak, sehingga anak semakin
bersemangat dalam menjalankan kewajibannya sebagai pelajar. Perhatian orang tua
dalam pendidikan anaknya sangat diperlukan, sebab dengan memberi perhatian,
orang tua dapat menolong anak untuk mengenali diri, mengembangkan potensi diri
serta mampu mengatasi masalah-masalah yang timbul sehubungan dengan pribadinya
sehingga kegiatan belajar anak dapat berjalan dengan baik. Dengan demikian
diasumsikan bahwa prestasi belajarnya pun akan meningkat.
D. Paradigma Penelitian
dan Hipotesis
Prestasi belajar
siswa tidak hanya dipengaruhi oleh orang tua tetapi juga yang berasal dari
dalam diri siswa dan dari luar diri
siswa. Siswa yang mendapatkan prestasi belajar rendah ada kemungkinan siswa
tersebut kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya ataupun dipengaruhi
oleh lingkungannya. Salah satu faktor penyebab masalah yang kurang mendapatkan
perhatian dari orang tuanya adalah pemberian bimbingan belajar. Untuk dapat
mengentaskan masalah tersebut, perlu diteliti jenis masalah apa yang dirasakan
siswa.
Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul” (Arikunto, 2006: 71). Sedangkan ahli lain mengemukakan “Hipotesis
adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan
kebenarannya” (Sutrisno Hadi, 2000: 210).
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
hipotesis adalah pernyataan atau jawaban bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti kenyataanya. Sehubungan dengan hal
tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini: Ada Pengaruh
Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasional. Penelitian
korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti dapat mencari,
menjelaskan suatu hubungan memperkirakan, menguji berdasarkan teori yang ada.
Arikunto (2006) menyatakan bahwa penelitian korelasi bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana hubungan antara variabel yang diteliti. Pendekatan penelitian ini
menggunakan Cross Sectional, dimana
jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data
variable independen dan variabel dependen hanya satu kali, pada satu saat.
Metode analitik korelasi pada penelitian ini digunakan untuk mengukur hubungan
perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa.
B.
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat dalam penelitian ini
dilaksanakan di SMA N 1 Girimulyo. Sedangkan waktu penelitian akan dilaksanakan
pada bulan Agustus 2016.
C.
Variabel Penelitian
Menurut Kerlinger (1986), variable adalah suatu konsep. Sedangkan menurut
Hadi (2000 : 224), variable adalah gejala-gejala yang menunjukan variasi, baik
dalam jenisnya maupun dalam tingkatannya.
Dengan demikian variable dalam penelitian ini adalah dua variable:
a)
Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau
menjadi penyebab bagi variabel lain, variabelnya adalah “perhatian orang tua”.
b)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau
disebabkan variabel lain. Variabelnya adalah “prestasi belajar siswa”.
D.
Penentuan Populasi dan Sampel
1.
Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek
penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun
gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama
(Sukandarrumidi, 2004: 47). Sedangkan menurut Arikunto, populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen
yang ada dalam wilayah penelitian (Arikunto, 2002: 108). Jadi, populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 1 Girimulyo. Jumlah popuasi
siswa sebanyak siswa kelas X SMA N 1 Girimulyo.
2.
Sampel
Sampel merupakan sub unit atau bagian dari populasi
penelitian. Menurut Arikunto (1996), bahwa sampel adalah sebagian atau wakil
dari populasi yang diteliti. Sampel dimaksudkan untuk menggenerasikan hasil
kesimpulan sehingga kesimpulan yang diangkat berlaku untuk seluruh subjek yang
menjadi populasi. Dalam hal ini pengambilan subjek berdasarkan ciri-ciri yang
dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian dan setiap kelasnya diambil secara
acak.
E.
Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian
ini secara umum adalah data primer dan data sekunder yang berupa data-data
dalam proses pendidikan dan hasil pendidikan yang telah tersedia di lokasi
penelitian. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung
dari sumber data tetapi melalui media perantara. Dengan kata lain, data yang
diperoleh penulis merupakan hasil dari dokumen yang dalam hal ini adalah
dokumen pendidikan di lokasi penelitian.
F.
Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini pengumpulan data yang digunakan adalah penggunaan data
primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
sumber asli.
Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui perantara. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau
laporan historis yang telah tersusun dalam dokumen.
1)
Kuesioner/ angket
Menurut
Joali dan Mujiono (2007), angket diartikan sebagai alat pengumpul data yang
berisi pertanyaan yang akan diisi atau dijawab oleh responden. Sedangkan menurut
Nasution (2004), angket adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui
pos untuk diisi atau juga dapat dijawab dibawa pengawasan peneliti. Dalam hali
ini respondennya adalah siswa SMA N 1 Girimulyo.
2)
Observasi
Observasi
adalah pengumpulan data secara sistematis dengan pengamatan terhadap objek,
secara langsung observasi dimaksudkan untuk memperoleh data tanpa adanya
manipulasi atau hal-hal yang sengaja dipengaruhi oleh pihak tertentu. Sehingga
data yang diperoleh menggambarkan suatu keadaan yang nyata dan apa adanya.
Pengamatan dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung pada jam mata
pelajaran ekonomi siswa kelas SMA N 1
Girimulyo.
3)
Dokumentasi
Dokumentasi
adalah pencarian data dengan cara menghimpun keterangan-keterangan yang diperoleh
dari dokumen dari catatan tertentu. Peneliti dapat memperoleh data yang
bersumber dari jurnal, buku cetak, hasil penelitian, surat kabar,legger nilai
dan sebagainya.
Keaslian
sumber data masih dapat terjaga dan data yang terdapat pada dokuen tidak akan
berubah. Peneliti perlu memastikan saja bahwa data yang dikumpulkan berkaitan
dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian.
G.
Teknik Analisis Data
Hasil pengolahan data tersebut akan dianalisis dengan menggunakan dua
pendekatan yaitu :
1.
Analisis kualitatif yaitu analisis data yang
dijabarkan melalui pengamatan yang tidak berupa angka-angka. maksudnya adalah
dilakukan dengan cara menguraikan dalam bentuk kalimat kemudian direlevansikan
dengan rujukan teori yang mendukung.
2.
Analisis kuantitaif yaitu analisis terhadap data yang
berupa angka-angka dengan cara menggunakan statistik yang relevan dalam bentuk
persentase. Maka rumus yang digunakan adalah :
P = F/N x
100%
Keterangan :
P =
Persentase (%)
F =
Frekuensi atau kategori jabatan
N = Number
(Jumlah Frekuensi/individu).
Dengan demikian, metode analisis data yang dipergunakan dalam skripsi ini
adalah analisis kualitatif dan kuantitatif, yaitu sumber dari hasil angket,
interview, observasi dan dokumentasi, guna memperoleh sesuatu kesimpulan yang betul-betul
akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Kartono, Kartini. 1996. Pengantar Metodologi Riset Social.
Bandung: Mandar Maj
Nasution. 2004. Metode
Research : Penelitian Ilmiah. Jakarta : Bumi Aksara.
Sagala, Saiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung:
Alfabeta
Sayekti, Pujo Suwarno. 1994. Bimbingan dan Konseling Keluarga. Yogyakarta: Menara Mas.
Sumadi Suryabrata.
2000. Metodologi Penelitian.
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Sukardi. 2004. Metodologi
Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar